Dekat toko di Pasar Cikurubuk, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat terdesak gulung karpet. Para pemiliknya memasang slogan tercatat dijual ataupun dikontrakan.
Situasi itu terjalin diprediksi sebab orang dagang di pasar itu takluk bersaing dengan pemasaran dengan cara online. Pemasaran mereka amat sedikit.
Aparat Pasar Cikurubuk, Yaya berkata, pemasaran dengan cara online amat mempengaruhi untuk para orang dagang di pasar konvensional. Kompetisi membuat banyak orang dagang hadapi hening pemasaran serta kesimpulannya gulung karpet.
” Terdapat dekat 30 toko orang dagang yang tutup. Pedagangnya gulung karpet sebab takluk bersaing dengan pemasaran dengan cara online. Di Pasar Cikurubuk telah banyak orang dagang yang mengeluhkan sepinya wisatawan,” tuturnya, Kamis( 18 atau 7).
Dekat toko di Pasar Cikurubuk
Orang dagang busana pasar Cikurubuk, Yuni, 44, berkata, pemasaran produk lewat alat sosial amat mudarat orang dagang tradisioonal. Mereka dapat menjual produk dengan harga ekonomis serta tidak bisa jadi disaingi orang dagang pasar konvensional.
” Ilustrasinya sepatu. Kita menjual Rp150 ribu tetapi di pemasaran online dapat dijual Rp100 ribu,” paparnya.
Ia berterus terang bisnis di kiosnya terus menjadi hening. Tetapi, ia bertahan, walaupun cuma melayani sebagian konsumen tiap hari.
Sedangkan itu, Kepala UPT Pasar Cikurubuk Deri Herlisana mengakui
pemasaran dengan cara online sudah berakibat pada orang dagang pasar Cikurubuk.” Aku tiap hari memandang serta mengikuti keluhkesah orang dagang kalau pemasaran hening.”
Viral mahasiswa indonesia membuat pesawat => Suara4d